image

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Published : Sisfor | 2024-10-04 14:47:51 8 comments

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan yang serius di daerah tropis dan subtropis, termasuk di Indonesia, terutama selama musim hujan ketika populasi nyamuk meningkat.

Penyebab

Virus dengue memiliki empat serotipe utama, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Seseorang yang pernah terinfeksi salah satu serotipe akan memiliki kekebalan terhadap serotipe tersebut seumur hidup, tetapi masih dapat terinfeksi oleh serotipe lainnya. Infeksi ulang dengan serotipe yang berbeda seringkali dapat menyebabkan gejala yang lebih berat.

Cara Penularan

DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk betina dari genus Aedes yang terinfeksi virus dengue. Nyamuk ini biasanya menggigit pada pagi dan sore hari. Setelah menggigit manusia yang terinfeksi, virus dengue berkembang biak di tubuh nyamuk dan dapat menularkan kepada orang lain melalui gigitan berikutnya.

Gejala

Gejala DBD biasanya muncul 4-10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi dan dapat berlangsung selama 2-7 hari. Gejala awal seringkali mirip dengan flu biasa, yang dapat menyebabkan diagnosis yang salah. Berikut adalah gejala umum dari DBD:

  1. Demam tinggi mendadak (hingga 40°C).
  2. Nyeri sendi dan otot (dikenal juga sebagai "breakbone fever" karena rasa nyeri yang parah).
  3. Sakit kepala parah.
  4. Nyeri di belakang mata.
  5. Ruam kulit yang dapat muncul setelah demam berkurang.
  6. Mual dan muntah.
  7. Kelelahan ekstrem.

Pada kasus yang lebih parah, gejala dapat berkembang menjadi Demam Berdarah Dengue Berat atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) yang ditandai dengan:

  • Pendarahan spontan, seperti gusi berdarah, mimisan, atau munculnya bintik-bintik merah di kulit (petechiae).
  • Penurunan jumlah trombosit yang dapat menyebabkan risiko pendarahan internal.
  • Syok atau kegagalan sirkulasi darah (Dengue Shock Syndrome), yang ditandai dengan tekanan darah yang sangat rendah dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani segera.

Tahapan Penyakit

DBD biasanya berlangsung melalui tiga fase utama:

  1. Fase Demam: Pasien mengalami demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, dan ruam. Selama fase ini, ada risiko kebingungan karena gejala menyerupai infeksi virus lain.

  2. Fase Kritis: Pada fase ini, demam mulai mereda, tetapi inilah saat yang paling berbahaya. Jika pasien mengalami Dengue Hemorrhagic Fever, ada risiko perdarahan dan syok yang dapat menyebabkan kematian.

  3. Fase Pemulihan: Setelah fase kritis, pasien biasanya mulai pulih. Trombosit mulai meningkat kembali, dan gejala mulai membaik.

Diagnosis

Diagnosis DBD dilakukan melalui kombinasi pemeriksaan fisik dan tes laboratorium:

  1. Tes Darah: Untuk memeriksa jumlah trombosit yang biasanya menurun pada DBD.
  2. Tes Antibodi Dengue: Untuk mendeteksi adanya infeksi dengue.
  3. PCR (Polymerase Chain Reaction): Untuk mendeteksi keberadaan virus dengue secara langsung di dalam tubuh.

Pengobatan

Hingga saat ini, belum ada pengobatan spesifik untuk membunuh virus dengue. Pengobatan yang dilakukan bersifat suportif untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Langkah-langkah pengobatan meliputi:

  1. Istirahat total.
  2. Pemberian cairan: Untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah.
  3. Obat pereda nyeri dan penurun demam: Seperti parasetamol. Hindari obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin dan ibuprofen karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
  4. Perawatan di rumah sakit: Pada kasus berat, pasien mungkin memerlukan rawat inap untuk pemantauan ketat, terutama jika terjadi pendarahan atau syok.

Pencegahan

Pencegahan DBD lebih fokus pada pengendalian vektor, yaitu mengurangi populasi nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:

  1. Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk (program 3M).
  2. Menggunakan kelambu atau obat nyamuk saat tidur.
  3. Memakai pakaian tertutup saat berada di luar ruangan.
  4. Vaksinasi: Beberapa negara telah mengembangkan vaksin dengue, tetapi penggunaannya masih terbatas dan belum menjadi bagian dari program vaksinasi umum di banyak tempat.

Komplikasi

Jika tidak ditangani dengan baik, DBD dapat menimbulkan komplikasi serius seperti:

  • Pendarahan internal.
  • Kegagalan organ.
  • Syok (Dengue Shock Syndrome).
  • Kematian dalam kasus yang parah.

Kesimpulan

DBD adalah penyakit yang berpotensi mematikan jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Penting untuk mengenali gejala-gejala awal dan mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko infeksi. Pengobatan suportif dan pencegahan penularan nyamuk merupakan langkah-langkah utama dalam mengelola penyebaran penyakit ini.

Komentar