image

Mpox atau monkeypox

Published : Sisfor | 2024-10-03 14:47:51 8 comments

Mpox atau monkeypox adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh virus monkeypox, yang termasuk dalam keluarga Orthopoxvirus. Virus ini memiliki hubungan erat dengan virus penyebab smallpox (cacar), tetapi biasanya gejalanya lebih ringan.

Penyebab dan Penularan

Monkeypox disebabkan oleh infeksi virus monkeypox, yang pertama kali diidentifikasi pada monyet di laboratorium penelitian pada tahun 1958. Kasus manusia pertama dilaporkan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo (DRC). Virus ini terutama tersebar di wilayah hutan hujan tropis Afrika Tengah dan Barat, namun wabah sporadis telah terjadi di luar wilayah tersebut, terutama karena perjalanan internasional dan perdagangan hewan eksotis.

Penularan pada manusia dapat terjadi melalui beberapa cara:

  1. Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi: Virus ini dapat menyebar melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, atau melalui kontak dengan cairan tubuh, luka, atau materi yang terkontaminasi dari hewan tersebut. Hewan yang dapat menjadi sumber penularan meliputi tikus, tupai, primata (seperti monyet), dan hewan liar lainnya.

  2. Penularan antar manusia: Penularan dari manusia ke manusia lebih jarang, tetapi bisa terjadi melalui kontak langsung dengan lesi kulit, cairan tubuh (darah, lendir, dll.), droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi, atau melalui benda-benda yang terkontaminasi seperti pakaian dan peralatan tempat tidur.

  3. Penularan melalui permukaan yang terkontaminasi: Barang-barang yang terkontaminasi oleh cairan atau luka dari orang yang terinfeksi dapat menjadi sarana penularan.

Gejala

Gejala monkeypox umumnya muncul dalam 5 hingga 21 hari setelah terpapar virus, dengan dua fase utama:

  1. Fase prodromal (awal):
    • Demam
    • Sakit kepala parah
    • Nyeri otot
    • Kelelahan
    • Pembengkakan kelenjar getah bening, yang menjadi tanda pembeda utama antara monkeypox dan smallpox.
  2. Fase ruam kulit: Biasanya muncul dalam 1 hingga 3 hari setelah gejala awal. Ruam dimulai di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk tangan dan kaki. Ruam ini awalnya berupa bintik merah yang kemudian berkembang menjadi vesikel (berisi cairan) dan pustula (berisi nanah), yang akhirnya membentuk keropeng dan mengelupas.

Komplikasi

Meskipun sebagian besar kasus monkeypox sembuh dengan sendirinya, komplikasi serius dapat terjadi, terutama pada anak-anak, ibu hamil, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Komplikasi yang mungkin terjadi termasuk infeksi sekunder bakteri, pneumonia, sepsis, ensefalitis (radang otak), dan infeksi mata yang dapat menyebabkan kebutaan.

Pengobatan dan Pencegahan

  • Saat ini, tidak ada pengobatan spesifik untuk monkeypox, tetapi perawatan suportif dapat diberikan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
  • Vaksin smallpox diketahui memberikan perlindungan silang terhadap monkeypox, karena kedua virus ini terkait erat. Vaksin baru seperti Jynneos atau Imvamune telah dikembangkan khusus untuk poxvirus, termasuk monkeypox.
  • Pencegahan juga meliputi menghindari kontak dengan hewan liar atau produk hewani dari wilayah yang terdampak, serta menjaga kebersihan dan sanitasi, terutama di lingkungan wabah.

Kesimpulan: Meskipun monkeypox lebih jarang dan umumnya lebih ringan dibandingkan dengan smallpox, tetap penting untuk mewaspadai penularan dan mengikuti langkah-langkah pencegahan, terutama di daerah dengan risiko tinggi.

Komentar